Minggu, 18 Oktober 2015

Surat Untuk Sahabat

Cerpen Karangan:
Lolos moderasi pada: 9 October 2015


Elma dan Rina adalah sahabat yang selalu bersama, mereka sudah terkenal 2 sahabat paling akrab di sekolahnya, dan mereka pernah dibilang kalau mereka tidak pernah berpisah. Suatu hari di sekolah, Elma merasa sedih.
“Elma? kamu kenapa? kok wajahmu sedih begitu?” tanya Rina.
“Aku besok akan pergi ke singapura dan akan tinggal di sana,” jelas Elma.
“Singapura? jauh banget dong,” kata Rina.
“Memang,” kata Elma.
Meraka berdua menangis dan tidak peduli dibicarakan oleh teman-temannya. Saat pulang sekolah, mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Rina terlihat sangat sedih, Ibu menghampirinya.
“Kenapa Rina?” tanya Ibu.
“Elma pindah rumah ke singapura, bu!” kata Rina.
“Elma sahabatmu itu?” tanya Ibu.
“Iya,” jawab Rina.
Ibu Rina juga ikut sedih karena Ibu tahu perasaan Rina ditinggal sahabatnya. Keesokan harinya, Rina berangkat sekolah sendirian tanpa ditemani Elma. Rina merasa sedih, karena ia tidak dapat bermain dengan teman-temanya, Rina hanya bisa bermain dengan Elma. Begitu pula Elma di sekolah barunya, teman-temanya berbicara bahasa negaranya, tetapi Elma tidak mengerti apa yang dibicarakan teman-temanya itu. Sepulang sekolah, Rina langsung dipanggil Ibu.
“Ada apa bu?” tanya Rina kepada Ibu.
“Tulislah pesan di kertas ini, bagaikan saja pesan di kertas ini untuk Elma,” suruh Ibu sambil menyodorkan pulpen dan selembar kertas.
Lalu Rina mengerjakan hal yang disuruh Ibu.
“Sudah bu!” kata Rina.
Kemudian Ibu membawa selembar kertas tadi, lalu dilipat ke dalam amplop. Rina bingung apa yang Ibu lakukan.
“Ibu pergi dulu ya! kamu di sini saja sama Ayah,” kata Ibu.
“Ya,” kata Rina.
Keesokan harinya.
“Rina! ada sebuah surat,” kata Ibu.
“Dari siapa?” tanya Rina.
“Lihat saja sendiri!” jawab Ibu.
Lalu Rina membaca surat tersebut.
“Dari Elma, bu!” Rina terkejut.
“Ya! Ibu dan Ibunya Elma sudah merencanakan ini sebelum Elma pindah ke singapura,” kata Ibu.
“Terima kasih, bu!” kata Rina.
“Sama-sama,” jawab Ibu.
“Bu! Elma mengajak kita jalan-jalan ke singapura dan menginap di rumahnya!” kata Rina.
“Oh ya? hore!” kata Ayah yang tiba-tiba datang.
Akhirnya Rina dapat bertemu dengan Elma lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar